Albert Triwibowo, Pakar Diplomasi Digital, PACIS
Kondisi politik global di tahun 2024 diprediksi akan penuh dengan turbulensi. Isu-isu utama seperti konflik antarnegara, pemilihan umum di banyak negara di dunia, sampai dengan pemulihan ekonomi pasca Covid-19 menghiasi hubungan internasional di tahun 2024. Hal ini tentunya akan memberikan pengaruh tersendiri bagi praktik diplomasi. Dalam beberapa tahun belakangan ini, sebagaimana disampaikan oleh Jovan Kurbalija dalam artikelnya, peran diplomasi seakan tertutupi oleh banyaknya konflik militer dan konfrontasi yang terjadi (Kurbalija, 2024).
Di tahun 2024, hal ini mungkin akan terus terjadi, namun pertanyaan utama yang penting untuk dipikirkan bersama adalah: apa pengaruh turbulensi geopolitik bagi diplomasi di tahun 2024? Apakah diplomasi benar-benar kehilangan urgensinya dan telah gagal dalam hubungan internasional?
Salah satu tantangan terbesar diplomasi di tahun 2023 dan beberapa tahun sebelumnya adalah semakin meningkatnya konflik dan konfrontasi antarnegara. Sebut saja konflik seperti Rusia-Ukraina, Hamas-Israel, dan China-Taiwan yang tentunya membuat banyak pihak bertanya, apakah diplomasi masih relevan saat ini? Jika dianggap masih relevan, apakah pengaruhnya bagi diplomasi di tahun 2024?
Bagi diplomasi, konflik dan konfrontasi adalah tantangan terbesar yang perlu dihindari. Banyak pihak menilai, diplomasi telah gagal ketika perang atau konflik terjadi. Namun, diplomasi tidak berhenti manakala konflik terjadi. Komunikasi akan tetap terjalin bahkan ketika perang atau konfrontasi terjadi di antara negara-negara di dunia. Banyak konflik dan konfrontasi diperkirakan masih akan terjadi atau bahkan akan muncul di tahun 2024 (Stares, 2024).
Hal ini menandakan, bahwa diplomasi di tahun 2024 akan terus dihiasi dengan upaya-upaya untuk meredakan ketegangan atau bahkan menciptakan perdamaian diantara negara-negara yang terlibat konflik. Dalam hal ini, menarik untuk melihat peran negara.negara middle power, seperti Indonesia, dalam memainkan peran sebagai mediator untuk menyelesaikan konflik atau ketegangan internasional.
Hal selanjutnya yang tak kalah menarik adalah tentang tahun 2024 yang dianggap sebagai tahun pemilihan umum dunia. Pemilihan umum akan digelar di banyak negara, seperti Indonesia, India, Brazil, Mexico, Amerika Serikat, Jerman dan juga Taiwan serta Uni Eropa (Lazard Geopolitical Advisory, 2024). Melihat hal ini, diskusi politik global akan banyak terkait dengan hal-hal yang terkait politik domestik dan opini publik domestik. Bagi diplomasi, hal ini dapat memberikan pengaruh yang cukup signifikan. Salah satu hal yang mungkin terjadi adalah munculnya isu-isu domestik sebagai topik utama dalam diplomasi.
“Tahun 2024 mungkin akan menjadi panggung munculnya banyak inisiatif domestic public diplomacy.“
Diplomasi di tahun 2024 akan ditandai dengan banyaknya isu yang bersinggungan dengan kepentingan konstituen domestik. Tahun 2024 mungkin akan menjadi panggung munculnya banyak inisiatif domestic public diplomacy. Hal ini tentunya turut dipengaruhi oleh opini publik domestik yang dianggap penting dalam perumusan kebijakan luar negeri. Isu-isu seperti migrasi, imigran, gerakan sayap kanan dan juga populis akan sangat mungkin menghiasi agenda diplomasi.
Tahun 2024 pastinya akan tetap dihiasi dengan isu-isu utama yang telah menjadi perbincangan dari tahun ke tahun, seperti isu ekonomi, energi, perubahan iklim dan juga digitalisasi. Upaya pemulihan ekonomi akan tetap menjadi isu sentral dalam diplomasi, dimana isu proteksionisme dan juga kerja sama ekonomi menjadi penting terutama dalam kaitannya dengan rivalitas Amerika Serikat dan China (Goodman,et.al., 2023). Negara-negara menengah akan fokus dalam upaya menyeimbangkan diplomasi ekonomi yang tidak bergantung pada salah satu negara besar.
Dalam isu perubahan iklim dan energi, pertemuan COP28 di tahun 2023 telah menandakan momen historis negara-negara di dunia untuk berkomitmen dalam peralihan penggunaan bahan bakar fosil (Schulz dan Idriss, 2023). Bagi diplomasi, hal ini akan berdampak bagi negara-negara berkembang khususnya dalam upaya pendanaan inisiatif energi terbaharukan, penanganan perubahan iklim dan alih teknologi dalam rangka menghadapi perubahan iklim. Topik-topik tersebut akan menghiasi diskusi diplomasi di ranah global.
Tahun 2024 juga akan semakin menandai pentingnya digitalisasi dalam diplomasi,….. seperti tech diplomacy.
Tahun 2024 juga akan semakin menandai pentingnya digitalisasi dalam diplomasi. Saat ini, semakin banyak negara yang sadar akan pentingnya digitalisasi dalam diplomasi. Di tahun 2024, isu digitalisasi tidak hanya berkaitan dengan diplomasi digital, namun juga kemunculan praktik diplomasi baru terkait digitalisasi seperti tech diplomacy. Tech diplomacy sendiri dipahami secara sederhana sebagai upaya diplomasi dalam merangkul perusahaan teknologi besar untuk dapat berkontribusi dalam pelaksanaan praktik diplomasi. Hal ini juga dapat memberikan pengaruh terhadap kemunculan posisi baru dalam diplomasi, seperti duta besar untuk urusan digitalisasi atau teknologi.
Akhirnya, diplomasi akan tetap relevan dan memainkan peranan penting dalam politik global di tahun 2024 yang penuh dengan turbulensi. Alih-alih gagal dalam hubungan internasional, diplomasi akan semakin diharapkan untuk memainkan peranannya dalam hubungan internasional.
Dalam rangka berdiskusi lebih lanjut perihal diplomasi dalam politik global, PACIS UNPAR telah mempersiapkan sebuah konferensi internasional (International Conference on International Relations) di bulan Agustus 2024 bagi semua pihak yang tertarik dengan studi hubungan internasional secara khusus dan juga masyarakat luas secara umum. Detil tentang ICON-IR PACIS dapat dilihat di: https://icon.unpar.ac.id/. Panel terkait diplomasi akan fokus dalam tema: “Breaking the Limitations of Diplomacy”.
Referensi
Goodman, Matthew P., Kat Duffy, Zongyuan Zoe Liu, Liana Fix, dan Will Freeman (December 13, 2023). “Visualizing 2024: Trends to Watch,” Council on Foreign Relations. https://www.cfr.org/article/visualizing-2024-trends-watch.
Hermawan, Yulius Purwadi (March 22, 2024). “Tahun 2024: Turbulensi dalam Politik Global,” PACIS. https://pacis.unpar.ac.id/tahun-2024-turbulensi-dalam-politik-global/.
Kurbalija, Jovan (March 19, 2024). “12 AI and Digital Predictions for 2024,” Diplo. https://www.diplomacy.edu/blog/12-ai-and-digital-predictions-for-2024#Diplomacy.
Lazard Geopolitical Advisory (January 8, 2024). “Top Geopolitical Trends in 2024” Lazard. https://www.lazard.com/research-insights/top-geopolitical-trends-in-2024/.
Schulz, Anna dan Yamikani Idriss (December 15, 2023), “‘Historical’ COP28 outcomes nowhere near enough for least developed countries,” International Institute for Einvironment and Development. https://www.iied.org/historical-cop28-outcomes-nowhere-near-enough-for-least-developed-countries.
Stares, Paul B. (January 4, 2024). “Conflicts to Watch in 2024,” Council on Foreign Relations. https://www.cfr.org/report/conflicts-watch-2024.

