Penambahan Anggota Baru Pilot Cities ASEAN Smart Cities Network (ASCN)

Jakarta, 11 Desember 2025. Sebagai tindak lanjut dari keputusan penambahan anggota Baru Pilot Cities ASEAN Smart Cities Network dalam Sidang Tahunan The 8th ASCN Annual Meeting pada 8 – 12 September 2025 di Kuala Lumpur, Direktorat Kawasan, Perkotaan dan Batas Negara, Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri menyelenggarakan Rapat Penambahan Daerah Anggota Baru Pilot Cities ASEAN Smart Cities Network (ASCN) melalui Penilaian Inovasi di Jakarta pada tanggal 11 Desember 2025. Kegiatan tersebut sekaligus menjadi wujud dukungan dan komitmen Indonesia sebagai Shepherd ASCN (2025-2027).

Rapat tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman menyeluruh kepada pemerintah daerah mengenai posisi, peran, dan peluang strategis keikutsertaan dalam ASCN; menyampaikan perkembangan terbaru agenda kota cerdas regional dari perspektif Indonesia dan ASEAN Secretariat; menyajikan pembelajaran praktik terbaik (best practices) transformasi kota cerdas; dan memfasilitasi diskusi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan mitra kawasan untuk memperkuat kesiapan keanggotaan ASCN.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Dr. Drs. Amran, M.T, Direktur Kawasan, Perkotaan dan Batas Negara, Kemendagri, yang sekaligus menjadi narasumber kunci pada pertemuan tersebut. ASEAN Smart Cities Network.

Empat narasumber memberikan pandangannya dalam kegiatan yang dihadiri oleh perwakilan-perwakilan dari kota-kota cerdas di Indonesia yang dipromosikan untuk dapat bergabung sebagai anggota baru ASCN.

Narasumber pertama adalah perwakilan Direktorat Kerja Sama Ekonomi ASEAN, Kementerian Luar Negeri yang menyampaikan paparannya tentang TRANSFORMING ASEAN ASEAN VISION 2045: Resilient, Innovative, Dynamic, and People-Centred community by 2045. Pengembangan perkotaan cerdas dan berkelanjutan ASEAN sejalan dengan Rencana Strategis Konektivitas ASEAN (ACSP) yang tertuang dalam Visi Komunitas ASEAN 2045, yang telah disetujui pada KTT ASEAN ke-46 di bulan Mei 2025. ASCAP menekankan peran kritis pengembangan perkotaan yang cerdas dan berkelanjutan dalam meningkatkan konektivitas ASEAN, yang merupakan bidang prioritas kerja sama dalam pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik. Keanggotaan dalam ASCN memberikan sejumlah manfaat. ASCAP bersifat forward looking dan inclusive dan memiliki roadmap smart city dengan sejumlah pilot project yang bisa menjadi showcase ASEAN. Keanggotaan ASEAN juga dapat memberi peluang akses terhadap pendanaan inovatif. Di antaranya dengan telah diterimanya Invetment toolkit dan kerja sama dengan negara-negara mitra dialog ASEAN yang telah berkomitmen untuk mendukung pembanguna pillot cities yang tergabung dalam ASCN.

Narasumber kedua adalah perwakilan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sebagai contoh kota yang telah bergabung dalam ASCN. Paparannya berjudul Digital Transformation of Jakarta as a Smart City into Global City 2025. Jakarta merupakan salah satu anggota ASCN yang telah berhasil mengembangkan aplikasi JAKI, sebagai Super Aplikasi Warga Jakarta yang mengintegrasikan berbagai layanan publik dan informasi resmi dari Pemprov DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan warga Jakarta. Pada saat ini terdapat lebih dari 70 layanan publik yang dapat diakses oleh publik melalui Aplikasi JAKI. Aplikasi tersebut mengintegrasikan sedikitnya 10 sektor vital, yang meliputi kesehatan, pendidikan, ketertiban dan ketentraman, lingkungan, informasi dan statistik, ketenagakerjaan, pangan, olahraga, perpustakaan umum dan UMKM. Aplikasi JAKI 3.0 dilengkapi dengan fungsi dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Inggris. Pemerintah Provinsi Jakarta terus mengembangkan inovasi-inovasi terkait aplikasi tersebut. Di antaranya keamaan digital sebagai respon kekhawatiran warga yang khawatir datanya bocor, data minimization yang dimaksudkan untuk pengumpulan data yang terkait dengan penganganan publik, dan pengembangan berkelanjutan untuk memastikan fungsi dan dampak fitur bagi pengguna.

Narasumber ketiga adalah perwakilan Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian, BSN dengan judul paparan  Penerapan SNI Pada Kota Cerdas. Secara khusus dipaparkan SNI ISO 37122:2019, Perkotaan dan masyarakat berkelanjutan – Indikator untuk kota cerdas. Standar ini menentukan dan menetapkan definisi dan metodologi untuk serangkaian indikator untuk kota cerdas. Pembentukan standar tersebut dimaksudkan untuk mempercepat perbaikan pelayanan dan kualitas hidup merupakan bagian penting dalam definisi kota cerdas, dokumen ini, dalam hubungannya dengan ISO 37120, dimaksudkan untuk memberikan satu set lengkap berbagai indikator untuk mengukur kemajuan ke arah kota pintar.

Selanjutnya adalah Annisa Paramita Wiharani, S.I.P., M.A., anggota Parahyangan Center for Internasional Studies, Universitas Katolik Parahyangan yang memberikan paparan dengan judul Strengthening Regional Connectivity Through Smart  Cities – Empowering Local Innovations for a More Integrated ASEAN. Annisa menegaskan bahwa konektivitas regional bukan sekedar pada infrastruktur fisik, tetapi juga konektivitas sosial, digital dan institusional. Pembangunan kota cerdas dapat mendekatkan kota-kotan ASEAN lebih dekat secara teknologi dan sekaligus memperkuat semangat saling berbagi, sistem data dan kolaborasi kebijakan. Hal ini penting karena 90 juta penduduk ASEAN tinggal di perkotaan sementara mereka menghadapi tantangan seperti polusi, kemacetan dan ketimpangan. Karena itu kerja sama antar kota menjadi sama pentingnya dengan kerja sama antar negara.

Dalam kesempatan tersebut, empat kota dipromosikan menjadi anggota baru ASCN, yaitu Kota Semarang, Surabaya, Denpasar dan Palembang. Masing-masing wakil dari kota-kota tersebut memberikan paparan terkait pembangunan smart city dan komitmen mereka untuk memenuhi kewajibannya sebagai anggota ASCN jika terpilih menjadi anggota baru ASCN. Kota-kota tersebut dipromosikan karena prestasi dan kinerjanya dalam membangun kota cerdas dibanding dengan kota-kota cerdas lain di Indonesia.

Parahyangan Center for Internasional Studies (PACIS) terus berkomitmen untuk mendukung Indonesia yang telah dipilih sebagai Sherpherd ASCN untuk periode kedua. PACIS secara khusus memberi dukungan bagi pemilihan kota-kota cerdas yang akan bergabung dalam ASCN dan sejumlah rekomendasi yang dapat dilakukan Indonesia dalam menjalankan perannya sebagai Shepherd, terutama terkait bagaimana ketua-ketua ASCN tetap menjaga komitmen untuk terus bekerja sama membangunan kota-kota cerdas di kawasan Asia Tenggara.