Mewujudkan Kepentingan Nasional di Negara Konflik: Sharing Bapak Arief Basalamah, Dubes RI untuk Ukraina, Merangkap Georgia dan Armenia

Sumber foto: https://www.kemlu.go.id/kyiv/id/news/26012/duta-besar-ri-untuk-ukraina-yang-baru-menyerahkan-surat-kepercayaan-kepada-presiden-volodymyr

Seorang Diplomat harus siap untuk ditugaskan negara ke negara-negara manapun. Diplomat harus bersedia ditugaskan di negara yang kondisinya damai maupun di negara sedang menghadapi konflik internal maupun konflik dengan negara lain. Dalam menjalankan tugas tersebut, Diplomat tetap harus berupaya seoptimal mungkin memenuhi tanggungjawabnya untuk mewujudkan kepentingan nasional.

Pada tanggal 28 Mei 2024, mahasiswa-mahasiswi dan dosen-dosen peneliti PACIS-PACES berkesempatan mengadakan diskusi dengan Bapak Arief Basalamah, yang mendapat tugas dari Pemerintah Indonesia sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Ukraina merangkap Georgia dan Republik Armenia. Bapak Arief secara resmi menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Zelensky pada 17 Agustus 2023 dan telah menjalankan tugasnya di negara yang masih terlibat perang dengan Rusia.

Dalam awal paparannya, Pak Arief menyampaikan pandangannya bahwa perang hanyalah menciptakan kehancuran, kerusakan dan kesengsaraan di negara yang terlibat. Ini terlihat nyata di wilayah-wilayah yang menjadi sasaran serangan Rusia sejak 24 Februari 2022.

Saat ini, wilayah Timur Ukraina banyak yang terindikasi menjadi permanent war zone karena serangan sporadik dan berkelanjutan dari Rusia. Di daerah Donbass, terdapat upaya aneksasi yang dilakukan secara bertahap dengan menciptakan tentara-tentara pemberontak yang ingin memisahkan diri dari Ukraina (“Republik Rakyat Donetsk” dan “Republik Rakyat Luhansk”). Sejak invasi dilakukan di bulan Februari 2022, Rusia dengan berbagai cara berupaya meresmikan aneksasi tersebut. Klaim Rusia atas wilayah-wilayah yang saat ini didudukinya mendapat penentangan dari masyarakat dunia. 

Situasi perang antara Rusia-Ukraina saat ini dapat dikatakan mengarah pada situasi frozen conflict. Kedua belah pihak tidak bisa maju atau mundur dan dinamikanya berubah-ubah. Ukraina berusaha untuk tidak berada dalam situasi frozen conflict tersebut dan mengupayakan supaya konflik dapat diselesaikan dengan tuntas. Tawaran resolusi yang diusulkan adalah Zelensky’s 10 points of peace formula.

Dari sisi diplomasi, Ukraina berupaya menggalang opini dunia dengan secara terbuka mengutuk Rusia, dan dengan membuat upaya-upaya bilateral dan regional untuk menggalang rekonstruksi Ukraina, serta menekan Rusia supaya segera menarik pasukannya dari wilayah Ukraina. Namun demikian, harus diakui bahwa cukup sulit bagi Ukraina mengalahkan Rusia khususnya di front timur, karena Rusia memiliki kekuatan militer yang patut diperhitungkan.

Apa posisi Indonesia menghadapi konflik ini? 

Indonesia tetap berpegang teguh pada prinsip kedaulatan sebagai keutamaan, yaitu tidak akan pernah mengakui perampasan wilayah teritorial suatu negara dengan berbagai dalih yang tidak diakui secara internasional. Menurut Dubes yang pernah bertugas di Marseille, Prancis dan Vancouver, Kanada tersebut, kasus pemisahan negara masih bisa diakui apabila memang hasil kesepakatan dari negara induk dan negara-negara hasil perpecahan. Ini misalnya terjadi di Cekoslovakia, yang akhirnya secara resmi terpecah menjadi Ceko dan Slovakia dan diakui oleh negara-negara di dunia termasuk Indonesia.

Bagi Indonesia, konflik yang tidak kunjung selesai berdampak pada perekonomian negara, khususnya terkait impor gandum dari Ukraina yang jumlahnya sangat besar. Meski makanan pokok Indonesia bukan gandum, tetapi telah menjadi staple food bagi masyarakat di mana gandum dapat ditemukan di olahan mie instan. Meskipun banyak pengganti gandum untuk olahan mie seperti singkong, saat ini bahan pengganti tersebut belum menarik bagi masyarakat. Impor gandum akan terus berjalan dan Ukraina menjadi penting karena merekalah yang menyediakan gandum murah.

Dalam situasi yang sulit tersebut, Indonesia tetap berupaya menjaga hubungan bilateralnya dengan Ukraina. Indonesia tetap mempertahankan prinsip dasar, yaitu tidak menginginkan adanya invasi oleh satu negara ke negara lain atas nama apapun khususnya yang tidak diakui secara internasional. Dengan demikian, Indonesia tetap mengakui integritas negara Ukraina sesuai hukum internasional yang ada. 

Dalam menjaga situasi yang kondusif, Indonesia mengedepankan prinsip damai dalam upaya penyelesaian konflik. Keberadaan KBRI Kyiv adalah manifestasi kekonsistenan Indonesia dalam menjaga hubungan baik bersama Ukraina. Komitmen Indonesia ini juga tercermin dengan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ukraina, yang kemudian dilanjutkan ke Rusia di tahun 2022. Presiden Jokowi menjadi pemimpin negara pertama dari Asia yang datang ke Ukraina pasca invasi Rusia. Dalam kunjungan tersebut, Jokowi menegaskan dukungan politik, dukungan HAM, dan dukungan rekonstruksi fasilitas kesehatan.

Sebagai bukti komitmen tersebut, pada saat kunjungan Presiden Jokowi secara simbolis Indonesia telah memberikan bantuan kemanusiaan senilai USD 250 ribu yang disalurkan lewat Palang Merah Ukraina dan pemberian donasi senilai USD 5 juta yang diasalurkan melalui proyek URTF berkoordinasi dengan World Bank. Bantuan ini dimaksudkan untuk membantu rekonstruksi rumah sakit di Ukraina.

Sebagai perwakilan Indonesia di luar negeri, salah satu tugas penting KBRI adalah memberikan perlindungan kepada warga negara Indonesia yang ada di Ukraina. Saat ini terdapat sekitar 50-an WNI yang tinggal di Ukraina termasuk sejumlah sukarelawan Indonesia yang bekerja di NGO dan organisasi internasional. KBRI berupaya memastikan keselamatan seluruh warga negara Indonesia dan mengingatkan supaya tetap waspada dan tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang merugikan diri sendiri. Dubes yang juga pernah mendapatkan penugasan di London, Inggris tersebut juga menegaskan pentingnya upaya menjaga hubungan sosial budaya antara Indonesia dan Ukraina melalui jalur pendidikan. Kerja sama antara perguruan tinggi Indonesia dan Ukraina telah diinisiasi dan didorong untuk menjadi semakin berkembang dan kuat. UNPAR menjadi perguruan tinggi pertama di masa jabatan Dubes Arief Basalamah yang menjalin kerjasama dengan salah satu perguruan tinggi di Kiev, yaitu Igor Sikorsky Kyiv Polytechnic Institute (KPI).

Dalam kesempatan kunjungannya ke Unpar, Bapak Arief juga berkesempatan berbagi pengalaman dan pandangannya melalui Podcast Ngobrolin HI. Banyak cerita-cerita menarik yang dibagikan Dobes RI untuk Ukraina, Georgia dan Republik Armenia tersebut. Di antaranya, harus siap memantau situasi terupdate melalui aplikasi yang secara khusus disediakan oleh pemerintah Ukraina. Jika ada alarm tanda tingkat ancaman serius, siapapun harus berlindung di shelter yang sudah disiapkan. Kapan konflik berakhir juga menjadi sorotan dalam podcast ini. Podcast dengan Pak Dubes Arief Basalamah dapat segera disaksikan dalam Ngobrolin HI. ( Yulius P Hermawan dan Adelia Jessica).