Memperkuat Peran Indonesia sebagai Shepherd ASEAN Smart City: Persiapan Pertemuan Tahunan ASCN dan Konferensi Smart Cities di Luang Prabang, Laos

Indonesia telah ditunjuk sebagai Shepherd ASEAN Smart City pada pertemuan tahunan ASCN di Bali tahun 2023. Tugas utama sebagai Shepherd adalah mengawal keberlanjutan pembangunan kota-kota cerdas yang telah bergabung sebagai pilot projects ASCN. Masa tugas Shepherd mencakup 2023-2025 dimana akan terjadi pergantian keketuaan ASEAN, termasuk ketua ASCN. Sekalipun terjadi pergantian tersebut, upaya untuk mewujudkan visi ASEAN Smart Cities yang telah dideklarasikan pada 2018 tetap berlanjut. Sebagai ASEAN Shepherd, Indonesia berkomitmen untuk mendorong penguatan kolaborasi di antara pilot projects ASCN dan penguatan partnership di antara mitra-mitra dialog ASEAN yang mendukung pembangunan smart cities di negara-negara ASEAN.

Sejak ASCN dibentuk di 2018, telah dilakukan 6 kali pertemuan tahunan ASCN. Dalam pertemuan tahunan tersebut hadir  perwakilan nasional negara-negara anggota ASEAN, perwakilan focal point yang bertanggung jawab dalam pengembangan smart cities di negara-negara anggota ASEAN, perwakilan pilot projects ASCN, mitra-mitra dialog ASEAN dan private sectors bertemu untuk membahas capaian dan membangun kembali komitmen dan rencana pengembangan di tahun-tahun berikutnya. 

Pertemuan tahunan ASCN ketujuh akan diselenggarakan di Luang Prabang, Laos pada 29 Juli 2024 – 2 Agustus 2024. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia dipercaya untuk menjadi co-host ASEAN Smart Cities Network Conference on Smart Solutions for Solving Urban Issues. Konferensi tersebut diiniasi oleh Laos, sebagai ketua ASEAN 2024 ini.

Parahyangan Center for International Studies (PACIS) telah berkontribusi aktif untuk mendukung peran Indonesia sebagai Shepherd ASCN melalui kajian kebijakan terkait lingkup kolaborasi, partnership dan inovasi yang diperlukan untuk mengakselerasi pembangunan ASCN. PACIS juga diundang untuk berkontribusi dalam penyelenggaran konferensi tersebut, yaitu sebagai moderator pada Panel 3 yang bertemakan Forging Partnerships to Spearhead Smart and Sustainable Urban Development in ASEAN.

Serangkaian kegiatan telah dilakukan untuk mempersiapkan pelaksanaan pertemuan tahunan ASCN ketujuh. 

Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan yang bertugas menjadi National Representative (NR) untuk Indonesia dan sekaligus ASCN Shepherd, menyelenggarakan rapat koordinasi fasilitasi keanggotaan Indonesia pada ASCN pada 24-26 Juni 2024. Rapat tersebut dihadiri anggota delegasi Indonesia pada pertemuan ASCN, termasuk perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri dan perwakilan-perwakilan Smart Cities ASEAN dari Banyuwangi, Makasar, Jakarta, serta Sumedang sebagai calon anggota ASCN baru. Hadir dalam rapat tersebut adalah perwakilan Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk ASEAN dan perwakilan Direktur Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri, dan perwakilan ASEAN Connectivity Division Sekretariat ASEAN, serta sejumlah undangan lainnya. 

Ketua PACIS berkesempatan hadir berbagi rekomendasi terkait peran Indonesia sebagai Shepherd dalam penguatan ASCN dan mendukung kegiatan konferensi.

Lanjutan rapat koordinasi persiapan pelaksanaan konferensi diselenggarakan secara online Ppada tanggal 9 Juli 2024 dan 12 Juli 2024. Pertemuan  koordinasi menjelang Konferensi ASCN sesi 3 ini diharapkan dapat mendorong kelancaran acara dan memperkuat skema kolaborasi yang akan disampaikan.

Hadir dalam rapat koordinasi 9 Juli 2024 adalah perwakilan tim PACIS telah menghadiri rapat bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Luar Negeri, ASEAN Secretary (ASEC), dan Changho Lee sebagai perwakilan dari ESE Co.Ltd. menjelang ASEAN Smart City Network (ASCN) Conference sesi 3. Dengan Yulius Purwadi Hermawan, ketua PACIS sebagai moderator mendiskusi detil substansi yang akan disampaikan para pembicara pada sesi panel 3. Pada panel tersebut diajukan tiga sasaran utama., pertemuan ini merupakan persiapan sebelum sesi panel ketiga konferensi tersebut yang memiliki tiga target utama. Target pertama, yaitu untuk menawarkan referensi bagi kota-kota ASEAN dalam menyelesaikan isu-isu berkaitan dengan pengembangan smart city. Kedua, untuk memperoleh referensi, rekomendasi, dan kesempatan untuk bekerja sama dalam menyelesaikan tantangan urban di kawasan Asia Tenggara. Ketiga, untuk meningkatkan kemitraan antara negara-negara dan organisasi di ASEAN dalam rangka mengembangka smart city

Sejalan dengan Konferensi ASCN, sesi ketiga ini diharapkan dapat menarik para peserta dari Perwakilan Nasional ASCN, representasi Republik Demokratik Rakyat Lao, dan berbagai mitra dialog ASEAN serta para akademisi. Dalam sesi ketiga nanti, para pembicara akan dipersilakan untuk menyampaikan poin-poin terkait rencana program kemitraan yang mencakup tantangan, kesempatan, dan keuntungan dari kemitraan yang terjalin dalam program tersebut, beserta rekomendasi mengenai skema kemitraan efektif. 

Pada pertemuan ini, Changho Lee diminta untuk memberikan poin-poin umum perihal presentasinya pada konferensi di Luang Prabanghari-H. Pemaparan beliau mengungkapkan bahwa ESE Co.Ltd. telah berpartisipasi dalam proyek-proyek antar kota maupun regional. Dalam hal ini, Lee mengungkapkan bahwa ESE Co.Ltd. telah menjalin kerja sama dengan pemerintah Kota Banyumas sebesar 660,000 Dolar AS. Skema kerja sama ini merupakan pekerjaan pembangunan pusat kendali (control center) smart city dan simulasi banjir serta layanan pemantauan lingkungan di Sungai Serayu. Dalam ranah implementasi, proyek ini didukung oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang dan diawasi oleh pemerintah Kota Banyumas. 

Berbagai pencapaian ESE Co.Ltd mencakup proyek K-City Network yang telah didemonstrasikan di Vietnam, Turki, dan Filipina. Demonstrasi smart city pun telah dilakukan melalui bekerja sama dengan Dengan Korea International Cooperation Agency (KOICA) di Vietnam. Di samping itu, perusahaan ini telah terlibat dalam proyek Economic Innovation partnership Program yang diselenggarakan oleh Kementerian Ekonomi dan Keuangan Korea Selatan. 

Rapat koordinasi online pada 12 Juli 2024 secara khusus dilaksanakan untuk mendengarkan rencana paparan dari perwakilan United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP). Dalam hal ini, UNESCAP secara khusus akan memaparkan regional guideline pengembangan smart city yang dapat menjadi rujukan bagi smart cities di ASEAN. UNESCAP juga akan menyampaikan pandangannya terkait perlunya kemitraan kolaboratif di antara mitra-mitra dialog ASEAN yang selama ini telah berkontribusi dalam pengembangan pilot projects smart cities di negara-negara anggota ASEAN.