Membangun Kesejahteraan di Pasifik Melalui Program Kerja Sama Pembangunan Internasional Indonesia

Indonesia terus membuktikan komitmennya untuk mendekatkan dirinya dengan negara-negara kepulauan di Pasifik. Setelah Menteri Luar Negeri menyatakan deklarasi Pacific Elevation di tahun 2019 dan menyelenggarakan International Forum for Development Partnership  (IPFD) di Bali tahun 2022, Indonesia terus mengembangkan sejumlah program Kerjasama Pembangunan di negara-negara Pasifik. Negara-negara Pasifik semakin ditempatkan sebagai mitra prioritas dalam kerja sama pembangunan internasional Indonesia.

Pelaksanaan program kerja sama pembangunan tersebut mendapatkan dukungan pendanaan dari Lembaga Dana Kerja sama Pembangunan Internasional (LDKPI). Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan baik secara bilateral maupun melalui organisasi regional seperti Melanesian Spearhead Group (MSG).

Beberapa contoh kerja sama dapat ditunjukkan di sini.

Pada tahun 2023, Indonesia menyediakan pelatihan untuk membantu pengembangan sektor peternakan ayam broiler di Kepuluan Solomon. Pelatihan Budidaya Ayam Broiler tersebut menyerap dana sebesar 2,4 milyar. Kegiatan serupa juga dilakukan di tahun 2024, dengan dana mencapai 2,7 milyar rupiah. Di Kepulauan Solomon, Indonesia juga membantu dalam peningkatan kapasitas budi daya Tilapia dan rumput laut dengan mengirim tenaga ahli Indonesia di Kepulauan Solomon. Dana yang dipakai mencapai 1,2 milyar lebih.

Pada tahun 2024, Indonesia menyediakan dana sekitar 6 milyar lebih untuk mendukung pengelolaan sampah bencana di Vanuatu. Indonesia juga mendukung program peningkatan kapasitas tenaga kesehatan di bidang keperawatan di negara tersebut dengan dana sebesar 1,2 milyar.

Kerja sama bilateral dilaksanakan khusus dengan Papua Nugini. Pada tahun 2023, Pemerintah melakukan Feasibility Studyuntuk Detailed Design Engineering Rumah Sakit Port Moresby General Hospital di Papua Nugini dengan dana sebesar 1,48 milyar. Pada tahun selanjutnya, Indonesia melakukan modernisasi Intensive Care Unit (ICU) dan Mortuary Room di Rumah Sakit Port Moresby General Hospital dengan dana sebesar 4,8 milyar. West Sepik Integrated Development Program Phase I juga dilakukan Indonesia di Papua dengan dana 5 milyar rupiah.

Kerja sama yang dijalankan melalui Melanesian Spearhead Group (MSG) di antaranya adalah pelatihan di bidang perikatan pesisir dan peningkatan kapasitas diplomat mudah dari negara-negara MSG. Pelatihan di bidang perikanan pesisir diberikan Indonesia pada negara-negara anggota MSG dengan dana sebesar 654 juta rupiah lebih di tahun 2022. Pada tahun 2023, pelatihan tahap lanjutan di bidang perikanan pesisir untuk negara-negara anggota Melanesian Spearhead Group (MSG) dengan dana sekitar 1 milyar.

Program peningkatan kapasitas bagi diplomat muda dari negara-negara anggota MSG dilaksanakan pada 2024 dengan dana 914 juta lebih. Program dan Pelatihan Peningkatan kapasitas diplomat tersebut diikuti Fiji, Kepulauan Solomon, Papua Nugini, dan Vanuatu.

Selain program pelatihan Indonesia juga mendukung penguatan organisasi regional seperti MSG. Indonesia memberikan Hibah Kendaraan untuk Mendukung Operasional Sekretariat MSG dengan dana lebih dari 1,6 milyar di tahun 2023.

Program Kerja sama Pembangunan Indonesia di Negara-negara Pasifik (2022-2024)

  No  Negara  Jenis kegiatan  Anggaran (Rp.)
1FijiKajian Awal Rencana pengembangan pusat pelatihan regional di Dobolievu Research Station (2023)3.078.343.325
2Kepulauan SolomonPelatihan Budidaya Ayam Broiler (2022)  2.407.999.231.
Pelatihan Budidaya Ayam Broiler (2024)  2.732.398.570
Peningkatan kapasitas budi daya Tilapia dan rumput laut (2024)1.266.374.642.
3VanuatuPengelolaan sampah bencana di Vanuatu (2024)6.028.413.010  
 Program peningkatan kapasitas tenaga kesehatan di bidang keperawatan (2024)  1.220.570.056
4Papua NuginiFeasibility Study untuk Detailed Design Engineering Rumah Sakit Port Moresby General Hospital (2023)1.489.235.859.    
Modernisasi Intensive Care Unit (ICU) dan Mortuary Room di Rumah Sakit Port Moresby General Hospital (2024)4.898.877.200
West Sepik Integrated Development Program Phase I (2024)5.001.631.813
5Anggota-anggota MSGPelatihan di bidang perikanan pesisir (2022)654.595.371
Pelatihan lanjutan di bidang perikanan pesisir (2023)1.020.815.345.
Program dan Pelatihan Peningkatan kapasitas diplomat tersebut diikuti Fiji, Kepulauan Solomon, Papua Nugini, dan Vanuatu (2024)914.677.539.
6Sekretariat MSGHibah Kendaraan untuk Mendukung Operasional Sekretariat MSG (2023)1.625.716.508

Sumber: Dikompilasi dari Laporan Keuangan Badan Layanan Umum LDKPI Tahun Anggaran 2022, 2023 dan 2024

Di luar penyaluran kegiatan yang bersifat bilateral maupun regional, Indonesia juga melibatkan perwakilan dari negara-negara Pasifik dalam pelatihan dengan keterlibatan peserta dari kawasan yang lebih luas. Salah satu kegiatan pelatihan tersebut adalah Lokakarya Passenger Assessment untuk Pegawai Administrasi Pabean Asia/Pasifik yang diadakan di bulan Oktober 2022. Para perwakilan dari Papua Nugini dan Fiji berpartisipasi dalam kegiatan tersebut bersama dengan perwakilan Kamboja, Laos, Myanmar, Bangladesh, Filipina dan Timor-Leste. 

Di masa yang akan datang, akan banyak lagi program yang dilaksanakan Indonesia untuk mendukung pembangunan di negara-negara Pasifik. Indonesia berencana mengembangkan pusat pelatihan regional di Dobolievu Research Station, Rakiraki, di Fiji. Pada tahun 2023, telah dilakukan kajian awal terkait pendirian pusat pelatihan dan demonstrasi pertanian dengan dana mencapai 3 milyar lebih.

Rapat Koordinasi dengan Direktorat Pasifik Oseania Kementerian Luar Negeri dan Tim Peneliti PACIS Unpar dan Tim Peneliti Universitas Indonesia, 11 Agustus 2025.

Secara khusus PACIS mendukung upaya-upaya Indonesia mendekatkan diri dengan Pasifik tersebut. Pada tahun 2024, Tim PACIS berkontribusi dalam penyusunan naskah publik-naskah pendamping Grand Design Strategi Kebijakan Indonesia di Pasifik (GDSKPE/Pacific Elevation).  Pada tahun 2025 ini, PACIS juga dilibatkan dalam penyusunan Roadmap Penguatan Kemitraan Pembangunan di Pasifik sebagai strategic guidance kebijakan luar negeri Indonesia khusus di Kawasan Pasifik Oseania.

Penulis: YP Hermawan

Sumber referensi utama:

https://ldkpi.kemenkeu.go.id