PACIS kembali berkiprah di forum internasional penting sebagai wujud nyata perannya sebagai lembaga riset akademik dan kebijakan yang terintegrasi dengan kegiatan Pengabdian Masyarakat. Peran tersebut juga menjadi sangat penting dalam mendekatkan dunia akademik dengan praktik diplomasi yang kongkrit. Pengalaman ini memperkaya bahan ajar yang dapat diberikan peneliti-peneliti PACIS di dalam kelas-kelas perkuliahan.
Pada tanggal 31 Juli 2024, atas inisiatif Laos sebagai ketua ASEAN Smart City Network (ASCN) diselenggarakan konferensi ASCN yang pertama di Luang Prabang, Laos. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan pertemuan tahunan ASCN ketujuh di negara yang saat ini menjadi ketua ASEAN.
Konferensi tersebut bertema Smart Solutions for Solving Urban Issues dan diharapkan dapat menggali pembelajaran, berbagi gagasan dan mendiskusikan solusi-solusi inovatif untuk memajukan Pembangunan perkotaan yang cerdas dan berkelanjutan. Harapan ini terkait dengan memperhatikan peluang dan tantangan yang muncul akibat arus deras urbanisasi di negara-negara ASEAN.
Tujuan dari konferensi tersebut adalah membangkitkan kesadaran dan pemahaman tentang inisiatif-inisiatif perkotaan yang cerdas dan berkelanjutan di Tingkat nasional, regional dan global; mendiskusikan praktik-praktik baik dan berbagai pembelajaran dalam menerapkan solusi cerdas dalam mengatasi masalah-masalah perkotaan di kota-kota ASEAN; mempromosikan keterlibatan dan kolaborasi di antara negara-negara anggota ASCN, kota-kota lain di Laos dan mitra eksternal.

Seluruh pembicara dan moderator berpose bersama Ketua ASCN
Tiga sesi panel
Terdapat tiga sesi panel yang masing-masing diarahkan untuk mewujudkan tujuan yang telah dirumuskan tersebut.
Sesi Panel 1 bertemakan Smart Cities in ASEAN: Progress, Challenges and Opportunities. Di sesi ini didiskusikan kemajuan-kemajuan, tantangan-tantangan dan peluang-peluang dalam mewujudkan Pembangunan kota cerdas dan berkelanjutan di ASEAN terutama dalam berkontribusi terhadap perekonomian kompetitif, lingkungan berkelanjutan dan kualitas hidup yang tinggi. Sesi ini dimoderatori oleh Mr. Riccardo Maroso, Programme Manager, UN-Habitat, Bangkok Programme Office dan menghadirkan tiga orang pembicara mewakili kota-kota cerdas anggota ASCN dari Laos, Thailand dan Kamboja, serta perwakilan Korea Research Institute for Human Settlement (KRIHS) dan Lao Women’s Union.
Sesi Panel 2 bertema “Innovative Solutions in ASEAN Cities to Achieve People-Centred Smart Cities Development.” Sesi ini membahas Upaya-upaya, cerita sukses dan pembelajaran dari penggunaan Solusi teknologi dan non-teknologi untuk mendukung kota-kota di ASEAN dalam mengatasi isu-isu perkotaan. Ms. Shikiko Tatsushima, Deputy Director for International Policy Division, Policy Bureau, Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism, Japan menjadi moderator dalam sesi kedua ini. Perwakilan kota cerdas dari Malaysia, Makasar dan Banyuwangi menjadi panelis dalam sesi tersebut, di samping perwakilan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Turisme Jepang dan perwakilan Nippon Koei Co., Ltd. Jepang.
Peran PACIS dalam Sesi Panel 3
Ketua PACIS menjadi moderator pada sesi Panel 3 yang bertemakan “Forging Partnerships to Spearhead Smart and Sustainable Urban Development in ASEAN”. Tema ini sejalan dengan rekomendasi hasil kajian Tim Kajian ASCN PACIS yang menekankan pentingnya kolaborasi di antara kota-kota cerdas ASEAN, kemitraan di antara seluruh pemangku kepentingan, termasuk donor dan sektor-sektor swasta dengan pemerintah daerah, dan inovasi-inovasi baru untuk mewujudkan kota-kota cerdas dan berkelanjutan di ASEAN.
Sesi panel ini menghadirkan Dr Amran Jamaludin sebagai pembicara kunci yang mewakili Indonesia sebagai Shepherd ASCN 2023-2025. PLH Direktur Jenderal Administrasi Kewilayahan, Perkotaan dan Perbatasan tersebut menekankan pentingnya kolaborasi, kemitraan dan inovasi untuk mempercepat pembangunan kota-kota cerdas di ASEAN.
Dalam sesi panel 3 ini, Asep Dadang Dharmawan yang mewakili Sumedang sebagai anggota terbaru ASCN memaparkan capaian-capaian yang telah diwujudkan Sumedang sejak mendeklarasikan Sumedang sebagai kota cerdas di tahun 2022. Kepala Bagian Kerja Sama yang mewakili Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang tersebut juga memaparkan rencana-rencana pembangunan kota cerdas di Sumedang dan harapan dukungan dari anggota-anggota ASCN dan mitra-mitra dialog ASEAN.
Pembicara kedua adalah Erike Malonda, founder dan CEO ASECH yang berkedudukan di Jimbaran, Bali. Dalam paparannya Erike menunjukkan kesiapan ASECH menjadi hub dan pusat pelatihan kota-kota cerdas ASEAN. ASECH yang telah terbentuk di 2023 tersebut telah menggandeng berbagai pihak untuk bekerja sama dalam membangun kota-kota cerdas di Indonesia, dan siap untuk mendukung kota-kota cerdas di negara-negara ASEAN lainnya.
Mr. Changho Lee menjadi pembicara ketiga dalam panel ketiga tersebut. Wakil Presiden ESE Co., Ltd. Korea tersebut memaparkan peran penting kemitraan dalam mewujudkan pembangunan kota-kota cerdas di Korea dan sekaligus menunjukan bagaimana kemitraan yang strategis telah mendukung pembangunan sejumlah kota cerdas di ASEAN yang telah difasilitasi oleh K-ESE tersebut. Sejauh ini K-ESE telah membantu Banyumas (Indonesia), Puerto Princessa City (Philipina), dan Tam Ki City (Vietnam).
Pembicara keempat dalam sesi panel ketiga adalah Ms. Sanjeevani Singh, Economic Affairs Officer, Economic and Social Commission for Asia Pacific (ESCAP). Dalam paparannya, Ms Sanjeevani Singh memberikan overview tentang pertumbuhan kota-kota cerdas di kawasan Asia Pacific, strategi-strategi kota-kota cerdas nasional, regional guidelines for smart cities yang telah dikembangkan ESCAP, dan kolaborasi regional bagi pembangunan kota-kota cerdas.

Partnership dan Funding sebagai Enabler
Kolaborasi, kemitraan dan inovasi merupakan ‘enabler’ penting untuk mewujudkan kota-kota cerdas dan berkelanjutan. Melalui kolaborasi dan kemitraan yang strategis, kota-kota cerdas yang menjadi anggota ASCN dapat bersama-sama mengatasi masalah pendanaan yang menjadi tantangan umum dalam membangun kota-kota cerdas masing-masing. Perlu dibangun suatu ekosistem kerja sama ASCN yang terus menerus di antara pemangku-pemangku kepentingan supaya pelayanan publik menjadi lebih baik, responsive dan akuntabel supaya masyarakat perkotaan dapat tinggal dengan nyaman.
Sebagai penutup sesi Panel 3, Ketua PACIS, sebagai moderator, membacakan pantun yang mencerminkan harapan semua bagi penguatan kemitraan bagi keberlanjutan ASCN di masa yang akan datang:
In Luang Prabang, where smart city lights play,
ASEAN’s bright future is just a step away.
With partnership strong, we laugh and we sway,
Together we dance into a new day.