Bootcamp Pengembangan Platform Diplomasi Digital dan ASEAN Smart City Network (ASCN) PACIS-PACES

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat telah mempererat  keterhubungan dunia, membuat proses digitalisasi dalam berbagai aspek menjadi penting. Dalam konteks hubungan internasional, digitalisasi telah merambah ke salah satu praktik mendasar dalam diplomasi. Hal tersebut terlihat dari adanya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yaitu wadah-wadah digital (Internet, media sosial) dalam proses diplomasi berbagai negara untuk memperluas interaksi dengan masyarakat nasional maupun global, membina hubungan internasional, hingga membentuk kebijakan luar negeri. 

Merespons fenomena tersebut, Parahyangan Center for International Studies (PACIS) dan Parahyangan Center for European Studies (PACES) berupaya untuk berkontribusi terhadap praktik diplomasi digital Indonesia melalui penggunaan situs web dan media sosial berupa Instagram serta YouTube untuk memberitakan dan mengkaji fenomena-fenomena hubungan internasional yang sedang terjadi. Penggunaan platform digital memperkuat visibilitas PACIS-PACES sebagai lembaga think thank yang siap mengambil bagian bagi pengayaan diplomasi digital Indonesia.

Wadah digital terkait dimanfaatkan oleh PACIS-PACES dengan rutin merilis tulisan atau video mengenai keadaan dunia terkini (World Today dan Europe Today), opini akademisi, peneliti dan praktisi terhadap fenomena internasional tertentu (View Point danVantage Point), serta kegiatan yang dilakukan oleh kedua pusat penelitian (News). Konten-konten tersebut ditangani oleh tim manajemen dan pengembangan PACIS-PACES yang terdiri dari dosen prodi HI UNPAR dan beberapa mahasiswa dari Program Studi Hubungan Internazionale Unpar. 

Tim manajemen dan pengembangan PACIS-PACES telah mengupayakan peningkatan kapasitas dan kualitas dari kedua pusat penelitian dengan mengadopsi pendekatan pembuatan konten yang lebih ramah terhadap masyarakat dan modern dengan membuat berita ringkas namun jelas, desain terkini yang menarik, dan pembuatan video pendek interaktif untuk meningkatkan engagement dalam situs web, Instagram serta YouTube.

Agar peningkatan kapasitas dan kualitas penulisan berita, perancangan pemikiran pakar, serta desain video atau konten lain yang dibutuhkan dapat berjalan efektif, PACIS-PACES menyelenggarakan bootcamp Digital Diplomacy & ASEAN Smart City Network pada 25 Mei 2024 di University Guest House (Wisma Unpar). Bootcamp tersebut menjadi sarana pengembangan diri bagi anggota tim manajemen dan pengembangan untuk mendukung PACIS-PACES dalam mewujudkan tujuannya serta memastikan bahwa kedua pusat penelitian berkontribusi terhadap digitalisasi secara berkelanjutan. 

Bootcamp dimulai dengan paparan Anggie Primadini, yang saat ini bertugas pada direktorat Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri Indonesia. Anggie berbagi wawasan tentang pentingnya platform diplomasi digital saat ini dan mendukung pengembangan visualisasi PACIS-PACES sebagai think thank dengan platform digital. Menurutnya platform tersebut dapat membantu meningkatkan kepedulian publik terhadap isu-isu hubungan internasional saat ini yang sangat dinamis, dan sekaligus mewujudkan tanggung jawab sosial komunitas akademik dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menyampaikan informasi-informasi yang valid dan terpercaya dan analisis yang dapat menjadi referensi dalam menyikapi isu-isu internasional tersebut. 

Anggie menawarkan sejumlah strategi reaching out yang dapat dilakukan, seperti memasukan point of view baru dengan side issues, pembahasan film dan buku terbaru, nonton bareng dan diskusi hubungan internasional, kompetisi hubungan internasional dan menyelenggarakan high profile program dengan mengundang narasumber-narasumber yang sudah dikenal secara nasional dan internasional.

Untuk mendukung strategi reaching out tersebut, PACIS-PACES perlu berkolaborasi dengan Kemenlu dan K/L terkait, organisasi regional dan internasional, praktisi, influencer/celebrities, pusat studi lain, serta kelompok studi mahasiswa.

Di saat yang sama, bootcamp juga diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan tim kajian ASCN PACIS agar dapat menyusun laporan kajian interim mengenai ASEAN Smart City Network (ASCN) dalam rangka kerjasama dengan Kementerian dalam Negeri (Kemendagri) sebagai focal point ASCN. 

ASCN sendiri merupakan sebuah wadah kolaboratif bagi kota-kota cerdas dari berbagai negara anggota ASEAN untuk berbagi masukan dalam mengatasi masalah urbanisasi secara inovatif, dengan menggunakan pendekatan teknologi maupun non-teknologi. Adanya ASCN menunjukkan komitmen nyata dari para pemimpin ASEAN untuk mendukung pembentukan komunitas ASEAN melalui pencapaian kerjasama smart city. Untuk periode tahun 2023-2025, Indonesia terpilih untuk menjadi Shepherd ASCN dan memiliki beberapa tanggung jawab penting dalam mewujudkan tujuan pembangunan ASCN.

PACIS mendukung peran Indonesia sebagai Shepherd ASCN periode tahun 2023-2025, dengan memberikan sejumlah rekomendasi yang dapat ditawarkan kepada ketua ASCN dalam membangun kota cerdas di negara-negara anggota ASEAN. Rekomendasi tersebut di antaranya adalah pembentukan forum ASCN yang melibatkan perwakilan pemerintah kota-kota cerdas ASEAN, capacity building, forum inovasi dan teknologi, jaringan mitra pendanaan dengan mitra dialog ASEAN dan pihak swasta, pembahasan tentang standar kota cerdas ASEAN dan monitoring dan evaluasi. Pembentukan platform digital khusus tentang ASCN termasuk informasi terkait projek-projek ASCN dan potensi pendanaan dari mitra-mitra ASEAN juga merupakan salah satu gagasan yang sedang dieksplorasi sebagai rekomendasi.

Bootcamp dihadiri oleh sejumlah dosen yang terlibat dalam pengembangan PACIS-PACES, tim manajemen dan pengembangan PACIS-PACES, serta tim kajian ASCN PACIS. (Yulius P Hermawan).