Dalam momen yang menandai kebangkitan peran diplomasi Indonesia di panggung global, Presiden Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Sharm el-Sheikh di Mesir pada 13 Oktober 2025. Undangan dadakan dari Gedung Putih pada 12 Oktober disebut bukan sekadar panggilan diplomatik rutin, melainkan pengakuan internasional atas kredibilitas Indonesia dalam mengupayakan perdamaian dunia. Setelah menerima panggilan dari Trump, Prabowo segera menggelar rapat darurat selama tiga jam di kediamannya di Kertanegara, didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.
Menurut keterangan resmi Sekretariat Negara, undangan tersebut menunjukkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia, negara dengan tradisi diplomasi bebas aktif, yang sejak awal konsisten menyerukan solusi dua negara sebagai jalan damai antara Palestina dan Israel. Konsistensi ini sebelumnya ditegaskan Prabowo dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York pada September lalu, di mana ia juga mengumumkan kesiapan Indonesia menambah 20.000 personel pasukan penjaga perdamaian PBB untuk Gaza, Ukraina, Sudan, dan Libya.
Momentum ini a menandai kembalinya politik luar negeri Indonesia pada akar konstitusionalnya, yakni semangat untuk “ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.”
Forum Pemimpin Dunia : Dari Perang ke Meja Perdamaian
KTT Sharm el-Sheikh dihadiri lebih dari 20 kepala negara dan pimpinan organisasi internasional, termasuk Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Friedrich Merz, dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Pertemuan tersebut melahirkan Penandatanganan Tahap Pertama Rencana Perdamaian Gaza, yang terdiri atas 20 butir kesepakatan hasil mediasi panjang antara Israel dan Palestina. Inti perjanjian mencakup:
- Gencatan senjata total dan penarikan bertahap pasukan Israel dari Jalur Gaza,
- Pertukaran tahanan dan sandera, termasuk pembebasan 1.700 warga Gaza yang ditahan sejak 2023,
- Masuknya 600 truk bantuan kemanusiaan per hari,
- Rehabilitasi infrastruktur vital Gaza : listrik, air, dan rumah sakit,
- serta pembentukan pemerintahan transisi teknokrat Palestina di bawah pengawasan Dewan Perdamaian Internasional yang diketuai Donald Trump dan Tony Blair.
Rencana itu juga mencakup demiliterisasi Hamas secara bertahap dan pemberian amnesti bagi anggotanya yang menyerahkan senjata. Jika stabilitas tercapai dalam enam bulan, dunia internasional akan mulai mengakui pembentukan Negara Palestina yang berdaulat dengan dukungan dana rekonstruksi sebesar 15 miliar dolar AS.
Peran Indonesia: Antara Diplomasi dan Aksi Kemanusiaan
Meski hadir sebagai saksi penandatanganan, peran Indonesia jauh melampaui simbolisme diplomatik. Presiden Trump secara terbuka memuji kehadiran Prabowo sebagai wujud komitmen Indonesia dalam menurunkan eskalasi konflik :
“Also with us, President Prabowo, a very incredible man, President of Indonesia. Great job!”
Kehadiran Prabowo menandai babak baru transformasi politik luar negeri “bebas dan aktif” ke arah diplomasi kontributif.
Sejak 2024, Indonesia telah menyalurkan lebih dari 3.000 ton beras dan bantuan medis ke Palestina melalui program kemanusiaan lintas kementerian dan lembaga. Kini, Jakarta juga tengah mendorong pembentukan zona ekonomi khusus (SEZ) Gaza-Indonesia, yang akan menjadi proyek percontohan rekonstruksi pascaperang di bawah dukungan UNDP dan Islamic Development Bank.
Langkah-langkah ini mempertegas mandat konstitusional Indonesia untuk “ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.”
Kehadiran Prabowo di Sharm el-Sheikh disambut hangat oleh Presiden El-Sisi. Dalam sesi foto resmi, Prabowo berdiri di barisan depan bersama Macron dan Wakil Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan, menggambarkan pengakuan simbolik atas status Indonesia sebagai kekuatan diplomatik menengah yang disegani (emerging middle power).
Insiden Mikrofon Terbuka : Isi Percakapan Trump dan Prabowo
Usai KTT, publik internasional sempat menyoroti percakapan ringan antara Prabowo dan Trump yang terekam mikrofon media. Dalam rekaman, Prabowo terdengar menanyakan kemungkinan bertemu Eric Trump, putra Presiden AS, terkait potensi investasi.
Namun, Menteri Luar Negeri Sugiono menegaskan bahwa percakapan itu bersifat nonformal dan pribadi, tanpa kaitan dengan urusan kenegaraan. “Keduanya memang memiliki hubungan personal yang cukup dekat. Tidak ada pembahasan diplomatik formal,” ujarnya.
“Keduanya memang memiliki hubungan personal yang cukup dekat. Tidak ada pembahasan diplomatik formal“
Menanggapi isu tersebut, Eric Trump kemudian muncul di acara Real America’s Voice menjelaskan bahwa ia belum pernah bertemu langsung dengan Prabowo. Ia hanya mengakui bahwa Trump Organization telah memiliki dua proyek di Indonesia, yakni di Bali dan Lido, serta memuji keberhasilan investasi tersebut.
Penulis: Nazwa
Referensi :
President Trump Praises President Prabowo at the Sharm El-Sheikh Peace Summit (https://setkab.go.id/en/president-trump-praises-president-prabowo-at-the-sharm-el-sheikh-peace-summit/)
Cabinet Secretary: President Prabowo Subianto Champions Indonesia’s Leadership at Sharm El-Sheikh Peace (https://setkab.go.id/en/cabinet-secretary-president-prabowo-subianto-champions-indonesias-leadership-at-sharm-el-sheikh-peace/)
Indonesia Reaffirms Commitment to Supporting Peace and Reconstruction in Gaza (https://setkab.go.id/en/indonesia-reaffirms-commitment-to-supporting-peace-and-reconstruction-in-gaza/)
Eric Trump says Indonesian president on hot mic was asking his father about family business (https://www.msnbc.com/top-stories/latest/eric-trump-indonesian-president-hot-mic-rcna238254)