Busan, Republik Korea (21–23 Agustus 2025)
Oleh Meyta Saraswaty Putri dan Ratih Indraswari
Anggota Departemen Hubungan Internasional Unpar, Ratih Indraswari, Ph.D., dan Meyta Saraswaty Putri, SIP, M.Ikom., MBA., berpartisipasi dalam Konferensi Internasional KIAS–BUFS bertajuk “Memperkuat Hubungan ASEAN dan Korea Selatan: Modal Sosial, Regionalisme, dan Pembangunan di Indo-Pasifik” yang diselenggarakan di Trinity Hall, Universitas Studi Luar Negeri Busan. Konferensi ini mengumpulkan para akademisi terkemuka, pembuat kebijakan, dan praktisi dari seluruh ASEAN dan Republik Korea untuk membahas isu-isu mendesak seperti persaingan geopolitik, integrasi regional, dan pembangunan berkelanjutan.
Tujuan konferensi internasional ini adalah untuk menyediakan platform akademik kolaboratif bagi para akademisi, pembuat kebijakan, dan praktisi dari ASEAN dan Korea Selatan untuk bertukar pandangan tentang isu-isu kunci yang membentuk kawasan Indo-Pasifik. Pembahasan berfokus pada peran modal sosial, tantangan regionalisme, dan peluang pembangunan berkelanjutan, dengan penekanan kuat pada bagaimana dinamika ini mempengaruhi kerja sama antara negara-negara anggota ASEAN dan Korea Selatan.
Dalam forum internasional ini, Indraswari, seorang pakar studi Korea Selatan dan ASEAN, dan Putri, yang memiliki pengalaman luas di industri pertahanan, memaparkan penelitian mereka tentang Diplomasi Pertahanan Indonesia–Korea Selatan, menyoroti potensi strategis untuk meningkatkan kerja sama antara kedua negara. Makalah tersebut menekankan bagaimana diplomasi pertahanan yang ditingkatkan dapat menjadi jalan untuk memperkuat hubungan bilateral. Dengan memaparkan perspektif Indonesia, anggota fakultas Unpar membantu memperluas diskusi kritis tentang bagaimana kerja sama ASEAN–Korea Selatan dapat beradaptasi dengan tantangan internasional yang muncul.
Partisipasi dalam forum internasional ini mencerminkan komitmen Departemen Hubungan Internasional Unpar dalam mengembangkan studi diplomatik dan berkontribusi pada dialog yang membentuk kerja sama regional. Acara ini juga memperkuat peran penting lembaga pendidikan tinggi dalam menjembatani penelitian akademis dengan hubungan internasional di dunia nyata.
