Pada 22 Juli 2025, Kementerian Sekretariat Negara bersama Parahyangan Center for International Studies (PACIS) Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) menggelar Forum Group Discussion (FGD) guna melanjutkan penyusunan Grand Design Pengembangan Kompetensi dan Kurikulum Pelatihan Jabatan Fungsional Analis Kerja Sama (JF AKS). FGD ini merupakan bagian dari kerja sama strategis antara Pusat Pembinaan Analis Kerja Sama (Pusbin AKS) dan PACIS dalam merumuskan dokumen pengembangan kompetensi yang mendukung visi Indonesia Emas 2045.
FGD ini menghadirkan berbagai pihak terkait, termasuk pejabat dari Sekretariat Negara, Pusat Pembinaan ASN (PPKASN), serta Badan Kepegawaian Negara (BKN). Diskusi berfokus pada penyelarasan desain kompetensi JF AKS yang mencakup aspek teknis, manajerial, dan sosio-kultural dalam konteks pengembangan kurikulum dan penguatan regulasi kelembagaan.
Dalam rapat tersebut dibahas profil Jabatan Fungsional Analis Kerjasama, kompetensi dasar yang harus dimiliki di semua jenjang dan kompetensi teknikal yang bersifat spesifik. Dibahas juga Log Frame, Roadmap, dan Analisis SWOT secara detil.
Pada aspek regulasi, pembaruan kebijakan ASN melalui UU No. 20 Tahun 2023 dan PermenPANRB No. 1 Tahun 2023 menjadi peluang dalam memperkuat legitimasi JF AKS. Sebagai bagian dari upaya pengawasan berkelanjutan, sistem pemantauan dan evaluasi (monev) dirancang dengan pendekatan tahunan dan periodik. Evaluasi tidak hanya terbatas pada kurikulum pelatihan, tetapi juga mencakup reaksi peserta, kesiapan fasilitator, sarana-prasarana (baik luring maupun daring), serta efektivitas pelaksanaan program pelatihan. Model CIPP dan kerangka LogFrame disarankan untuk digunakan dalam evaluasi pelaksanaan grand design secara strategis.

Dalam pertemuan tersebut, tim PACIS yang hadir Yulius P Hermawan sebagai ketua PACIS, Ratih Indraswari sebagai Ketua Tim Kajian, dan Meyta Saraswaty Putri, serta Nazwa dan Roybafihi sebagai research assistant.