Secerah Harapan Damai Akhiri Perang Rusia Ukraina

Tampaknya Presiden Donald Trump serius untuk menginisiasi dibukanya kembali negosiasi perdamaian untuk mengakhiri perang Rusia Ukraina.

Pada tanggal 11 Maret 2025, perwakilan Amerika Serikat dan Ukraina mengadakan pertemuan di Jeddah Arab Saudi untuk menegosiasikan kondisi perdamaian di Ukraina. Pertemuan tersebut menghasilkan pernyataan bersama yang mengusulkan gencatan senjata selama tiga puluh hari di medan perang.

Pernyataan bersama menyebutkan perihal pertukaran tawanan perang, pembebasan tahanan sipil dan dikembalikannya anak-anak Ukraina yang dibawa ke Rusia dengan paksa. Pernyataan bersama tersebut juga menyebutkan bahwa negara-negara Eropa yang mendukung Ukraina akan dilibatkan dalam pembicaraan perdamaian Ukraina dan Rusia.

Pada 13 Maret 2025, Trump juga mengirimkan utusan khusus Steve Witkoff untuk bertemu Putin dan sejumlah pejabat Rusia di Moskow. Tujuannya adalah menyampaikan kesepakatan AS dan Ukraina terkait inisiatif gencatan senjata.

Respon Putin

Dua hari setelah kesepakatan AS dan Ukraina diumumkan secara luas, Presiden Vladimir Putin menyambut baik gagasan gencatan senjata tersebut dan siap menyepakati usulan mengakhiri permusuhan di antara Ukraina dan Rusia.

Namun demikian Putin mengajukan tiga pertanyaan yang harus dijawab sebelum perundingan dimulai.

Pertama terkait pasukan Ukraina yang menguasai wilayah Kurks sejak Agustus 2024.  Apakah Kyev akan menarik pasukan tanpa peperangan? Ataukah Zelensky akan memerintahkan mereka untuk meletakkan senjata dan menyerah?

Kedua Putin mengkhawatirkan mobilisasi kekuatan baru Ukraina selama gencatan senjata selama 30 hari dilakukan. Termasuk juga kekhawatiran bahwa akan dilakukan supply senjata ke Ukraina selama masa gencatan senjata tersebut.

Sejauh ini pasukan Rusia telah berhasil melakukan pergerakan yang cukup signifikan dengan memukul mundur pasukan Ukraina. Putin melihat bahwa Ukraina berada pada situasi kekurangan sumber daya untuk melanjutkan peperangan dan membutuhkan sumber-sumber baru.

Pertanyaan ketiga Putin adalah siapa yang akan memonitor dan memastikan bahwa seluruh pihak akan benar-benar mematuhi perjanjian.

Jalan Masih Panjang

Trump melihat respon Putin sebagai pernyataan yang sangat menjanjikan sekalipun masih belum lengkap. Ini disampaikannya saat mengawali pertemuannya dengan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte pada Kamis 13 Maret 2025. Trump masih menunggu apakah Putin akan betul-betul sejalan dengan inisiatif perundingan gencatan senjata, atau justru membuat dunia kecewa dengan sikap Rusia.

AS sendiri terus memastikan untuk memberikan tekanan baik pada Ukraina dan Rusia untuk memulai perundingan damai di antara mereka.

Presiden Zelensky sendiri tampaknya masih belum yakin dengan kesungguhan Rusia untuk memulai inisiatif perundingan yang ditawarkan. Presiden Ukraina tersebut melihat Putin sedang berusaha untuk memperpanjang perang dan Bersiap untuk menolak inisiatif perundingan yang diusulkan.

Zelensky mengusulkan pentingnya tekanan yang lebih besar pada Rusia termasuk melanjutkan penerapan sanksi ke negara yang menginvasi Ukraina pada 22 Februari 2022 tersebut.

Sekalipun masih muncul skeptisisme, inisiatif perundingan ini membuka harapan baru bagi akhir konflik Rusia Ukraina. Selama ini tidak ada perundingan yang dilakukan kedua belah pihak setelah inisiatif yang sama pernah dilakukan di awal konflik dan menemui jalan buntu.

Konflik yang telah berjalan tiga tahun tersebut telah menewaskan lebih dari 46.000 orang dan melukai 380.000 orang.

Laporan lain bahkan menyebutkan jumlah yang lebih besar lagi (Belfer Center). Hingga Januari 2025, di pihak Rusia 700.000 orang diperkirakan meninggal atau terluka, termasuk 388 kaum sipil yang meninggal. Sementara dari pihak Ukraina, 400.000 diperkirakan meninggal atau terluka, termasuk 12.500 kaum sipil yang tewas.

Konflik tersebut juga memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka. 800.000 orang Rusia (0,6% populasi Rusia) berpindah untuk alasan ekonomi dan politik. 10,2 juta orang Ukraina (23% dari total 44 juta populasi Ukraina) harus berpindah ke wilayah lain di Ukraina atau ke negara-negara tetangga Ukraina.

Dampak konflik juga dirasakan negara-negara Eropa dan negara-negara di kawasan lain di dunia. Supply energi dan bahan pangan yang terhambat telah menyebabkan naiknya harga kebutuhan pokok dan inflasi di negara-negara Eropa.

Penulis: YP Hermawan

Sumber Berita:

https://www.russiamatters.org/news/russia-ukraine-war-report-card/russia-ukraine-war-report-card-feb-26-2025

https://www.aljazeera.com/news/2025/3/14/what-are-putins-conditions-for-a-ceasefire-in-ukraine

https://www.bbc.com/news/articles/cn8rplmk728o

https://kyivindependent.com/trump-denies-reports-that-witkoff-waited-hours-for-putin