Pemerintah Korea memiliki komitmen kuat untuk mendukung program-program pemberdayaan perempuan yang ada di negara-negara Asia. Tujuan dari dukungan tersebut adalah mempromosikan kesetaraan gender di seluruh dunia, sesuai dengan agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang telah disepakati oleh anggota-anggota PBB di tahun 2015.
Sebagai bagian dari komitmen kuat tersebut, Pemerintah Korea yang diwakili Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga (MoGEF) bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia yang diwakili Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dalam mewujudkan kesepakatan global yang tertuang dalam SDGs tersebut. Kedua pihak menandatangani kerjasama pada tahun 2020 yang berisikan komitmen bersama untuk mendukung pemberdayaan perempuan melalui program pelatihan vokasional bagi kaum Perempuan di Indonesia.
Jawa Barat menjadi proyek percontohan dari implementasi Kerjasama Indonesia Korea tersebut di antaranya Provinsi ini telah memiliki program Sekolah Perempuan Jawa Barat (Sekoper Jabar) yang cukup aktif dalam memberikan pelatihan bagi kaum perempuan.
Beragam pelatihan vokasi dilakukan dari periode 2020 hingga 2024, yaitu kursus menjahit, tata rias kecantikan, tata boga, pertanian, IT dan E-Commerce.
Selain itu, peserta pelatihan juga mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pendidikan ketenagakerjaan dan training kewirausahaan, yang masing-masing dilakukan sesuai dengan keinginan dari alumni pelatihan vokasional yang telah diikutinya. Bagi mereka yang ingin bekerja di industri, mereka mengikuti Pendidikan ketenagakerjaan di mana mereka belajar membuat curriculum vitae dan menyiapkan diri untuk wawancara kerja. Mereka yang ingin membuka usaha mengikuti pelatihan kewirausahaan di mana mereka mengenal strategi-strategi yang diperlukan untuk memulai usaha mereka.
Peserta training vokasi juga belajar tentang digitalisasi yang membuat mereka memiliki akses lebih luas untuk menjual produk-produk yang mereka buat selepas mengikuti pelatihan vokasi.
Implementasi Proyek ODA telah terbukti berhasil membantu kaum perempuan di Jawa Barat dalam meningkatkan keterampilan mereka. Berbekal keterampilan tersebut Sebagian alumni bekerja di Perusahaan-perusahaan yang sesuai bidang keterampilan mereka. Sebagian besar lain membuka usaha mikro, kecil dan menengah di lingkungan komunitas mereka tinggal.
Dampak yang dapat dilihat dari pelatihan tersebut adalah meningkatnya pendapatan kaum perempuan yang berdampak langsung pada meningkatnya kesejahteraan alumni dan keluarganya.
Mengingat banyak praktik baik dan pembelajaran yang dapat dipetik dari pelaksanaan proyek ODA tersebut, KPPPA melihat pentingnya menyusun suatu dokumentasi pembelajaran yang dapat menjadi acuan pelaksanaan kegiatan serupa di masa yang akan datang. Yulius P Hermawan, ketua PACIS yang pernah menjadi konsultan Kerjasama Pembangunan internasional di KPPPA, mendapatkan kepercayaan untuk menyusun lessons learned documentation paper tersebut.
“Diharapkan praktik-praktik baik dan pembelajaran dari proyek ODA di Jawa Barat dapat direplikasi di propinsi-propinsi lain di Indonesia bahkan di negara-negara lain.”
Diharapkan praktik-praktik baik dan pembelajaran dari proyek ODA di Jawa Barat dapat direplikasi di provinsi-provinsi lain di Indonesia dan bahkan di negara-negara lain. Dengan demikian kesetaraan gender di Indonesia akan semakin ditegakkan, dan kesejahteraan kaum Perempuan dan keluarganya semakin meningkat.

Tim Evaluasi Proyek ODA PACIS diketuai Yulius P Hermawan dan beranggotakan Adelia Jessica Salim, Nazwa, Lintang Sakanthi, Kezia Hutabarat, Clarissa Widya Putri, Gissela Silvia Aurora Yahya. Tim Proyek ODA telah melakukan studi dokumen, wawancara dan diskusi dengan perwakilan pemangku kepentingan utama dari pelaksanaan proyek ODA pemberdayaan Perempuan tersebut.
Penyusunan paper dokumentasi pembelajaran melibatkan anggota kelompok kerja teknis Proyek ODA dari KPPPA, yang bersama-sama menyusun paper dokumentasi pembelajaran.
Saat ini Tim Evaluasi Proyek ODA PACIS sedang melakukan finalisasi paper yang diharapkan dapat segera diakses oleh publik, termasuk Kementerian/Lembaga dan dinas-dinas terkait, pegiat pemberdayaan perempuan di Indonesia dan mitra kerjasama pembangunan internasional yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan di negara-negara berkembang.
Penulis: YP Hermawan

Wawancara dengan Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi KPPPA (15 Januari 2025)

Wawancara dengan Kepala Balai Latihan Kerja Mandiri (BLKM) Bandung (16 Januari 2025)

Wawancara dengan Kepala Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan, DP3AKB Jabar (23 Januari 2025)

Diskusi dengan Perwakilan Kelompok Kerja Proyek ODA KPPPA (26 Desember 2024)

Wawancara dengan Tim Manajemen DoRunDoRun di Sekoper Jabar (16 Desember 2024)

Wawancara dengan Principal Manager Women Bridge DoRunDoRun Korea (23 Desember 2024)

Kick-off meeting Tim Evaluasi Proyek ODA PACIS (9 Desember 2024)